Iklan Bangka Terkini

Outbound vs Experiential Learning, Apakah Sama?

22, May 2025 - 07:13 AM
Reporter : A Abu Bakar
Impessa Experience - EO Team Building Terbaik di Bangka Belitung
Impessa Experience - EO Team Building Terbaik di Bangka Belitung

Jika kamu pernah ikut kegiatan outbound atau sedang merencanakan kegaiatan Outbound, kemungkinan besar kamu juga mendengar istilah experiential learning. Keduanya kerap dianggap sama—sama-sama di luar ruangan, penuh tantangan, dan katanya bisa bikin kita “belajar dari pengalaman”. Tapi... apakah benar outbound dan experiential learning itu hal yang sama?

Yuk, kita kupas tuntas!

Outbound adalah jenis pelatihan yang umumnya dilakukan di luar ruangan (outdoor) dengan aktivitas seperti games, tantangan tim, bahkan kegiatan petualangan seperti high rope atau rafting. Tujuannya? Melatih kerja sama, kepemimpinan, komunikasi, dan daya tahan.

Istilah outbound ini sebenarnya terinspirasi dari gerakan pendidikan bernama Outward Bound yang dimulai oleh Kurt Hahn di Inggris pada masa Perang Dunia II. Fokusnya waktu itu adalah membentuk karakter kuat dan semangat kolaborasi.

Nah, experiential learning (pembelajaran berbasis pengalaman) adalah sebuah pendekatan belajar yang menekankan bahwa pengalaman langsung adalah sumber utama belajar. Konsep ini diformalkan oleh David Kolb dalam siklus belajarnya yang sangat terkenal:

  • Concrete Experience (mengalami langsung),
  • Reflective Observation (merenungkan pengalaman),
  • Abstract Conceptualization (mengambil pelajaran atau konsep),
  • Active Experimentation (mencoba menerapkannya lagi).

Jadi, experiential learning bukan hanya aktivitasnya, tapi juga proses berpikir dan refleksi setelahnya.

Kalau kegiatan outbound dilakukan tanpa refleksi atau tanpa menghubungkannya dengan konteks nyata kehidupan atau kerja, maka hasilnya hanya sekadar hiburan. Padahal, dengan pendekatan experiential learning yang utuh, kita bisa membantu peserta benar-benar mendapatkan wawasan baru, perubahan sikap, hingga keterampilan yang bertahan lama.

Outbound memang menyenangkan. Tapi ketika dibalut dengan pendekatan experiential learning yang benar—lengkap dengan proses refleksi dan penerapan—barulah ia menjadi pengalaman belajar yang sesungguhnya.

Bisa disimpulkan bahwa outbound adalah salah satu bentuk dari experiential learning, tapi experiential learning jauh lebih luas dari sekadar outbound.

 

Sebagai fasilitator atau peserta, kita kadang terjebak dalam kegiatan seru tapi lupa esensinya belajar.

 

Jadi, mulai sekarang, jangan hanya bertanya “Outbond-nya seru nggak?”, tapi tanyakan juga “Apa yang kamu pelajari dari pengalaman itu?”

Atau mau kolaborasi untuk menyusun program pelatihan berbasis pengalaman yang lebih bermakna? Hubungi Impessa Experience !

Oleh: Ansori – Fasilitator Experiential Learning

Berita Terkait
Iklan Bangka Terkini