PANGKALPINANG, BANGKA TERKINI - Para kader Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Bangka Belitung (Babel), gelar nonton bareng film dokumenter Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI di Markas Besar Pemuda Pancasila Babel, Sabtu (30/09/2023).

Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Bangka Belitung, Novri Darma mengatakan nobar film dokumenter G 30 S PKI ini rutin dilaksanakan setiap tanggal 30 September, yang mana untuk mengenang jasa pahlawan dan mengingat bahwa ada sejarah pembantaian pahlawan demi menjaga Bangsa Indonesia.

Diketahui dalam film tersebut tepat pada malam 30 September - 1 Oktober 1965 sekelompok personel Tentara Nasional Indonesia yang menyebut diri mereka "Gerakan 30 September" menangkap dan membunuh enam jenderal Angkatan Darat yang diduga anggota gerakan anti-revolusioner "Dewan Jenderal".

" Jadi ini rutin kita gelar karena acara Nobar Film dokumenter Pemberontakan PKI ,30 September 1965,  Bagian dari  rangkaian pendidikan politik. Anti komunisme (PKI) pada  seluruh kader SAPMA Pemuda Pancasila Bangka belitung," ungkap Novri didampingi Humas SAPMA Babel, Aditiya Safitri.

Dijelaskan Novri, Organisasi Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (disingkat SAPMA) Pemuda Pancasila didirikan oleh Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila melalui forum Majelis Pimpinan Paripurna Pemuda Pancasila bertempat di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara pada tanggal 28 Oktober 1988 untuk jangka waktu yang tidak di tentukan.

Lanjut Novri Organisasi SAPMA Pemuda Pancasila bersifat Independen, Sukarela, Sosial, Mandiri dan Demokratis. Organisasi SAPMA Pemuda Pancasila berbasis massa, memiliki ciri Kesiswaan, Kepelajaran, Kemahasiswaan, Intelektual, Nasionalis, Patriotik, Militan, Inovatif, Persaudaraan, Visioner, Kreatif dan terbuka tanpa mempermasalahkan perbedaan Ras, Suku, Agama, Golongan dan Status Sosial.

" SAPMA Pemuda Pancasila bertekad mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang Abadi dan harga mati," ucap Novri.

" Jadi ini merupakan rangkaian pendidikan politik kepada para kader Pemuda Pancasila khususnya di Bangka Belitung bahwa ada sejarah penting pada pembantaian 6 Jenderal ini, serta pentingnya dan terbentuk nya Pemuda Pancasila oleh Jenderal Abdul Haris Nasution. Tanpa ormas Pemuda Pancasila, kami (SAPMA) tidak akan pernah ada," pungkasnya.