Ketua BPD Desa Air Nyatoh, Suwandi mengatakan, bahwa kunjungan tersebut guna menyampaikan keluhan akan dampak lingkungan yang ditimbulkan usai adanya aktivitas pertambangan yang dilakukan PT Timah Tbk disekitaran Laut Bembang tersebut.

Suwandi juga menegaskan, bahwa pihaknya tak menolak adanya aktivitas pertambangan. Namun, pihaknya meminta PT Timah untuk memperhatikan dampak lingkungan pasca aktivitas tambang, jangan sampai merugikan para nelayan.

"Kami masyarakat Desa Nyatoh khususnya nelayan diundang oleh Pak Ketua DPRD dalam rangka dampak limbah atas beroperasinya kapal isap di perairan bembang di Desa Sungai Buluh, yang mana desa tersebut langsung berbatas di wilayah kami," terangnya, ketika diwawancarai seusai audiensi.

Dengan adanya audiensi ini, Suwandi juga berharap pemerintah daerah, DPRD, hingga pihak berwajib dapat memberikan solusi terbaik demi keberlangsungan para nelayan di wilayah tersebut.

"Kami meminta kepada pemerintah khususnya kepada pemerintah provinsi kep Babel, dalam hal ini Ketua DPRD Babel, Gubernur, karna ini juga sangat meresahkan masyarakat kami, sekarang ini masyarakat kami resah, maka kami minta bantuan, kepada pihak berwenang juga," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Kep Babel, Didit Srigusjaya memastikan bahwa para OPD terkait akan segera meninjau ke Laut Bembang, dan diharapkan nantinya dapat menghasilkan keputusan terbaik bagi nelayan dan PT Timah.

"Sudah diputuskan Dinas Kelautan, ESDM, Lingkungan Hidup (DLH-red), Satpol PP, PT Timah akan melakukan pengecekan besok pagi, seperti apa lokasinya sehingga kita bisa memberikan solusi disini," tuturnya. (*)